Mas Syah dan Veteran Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

Mas Syah dan Veteran Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Mas Syah dan Veteran Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

NETRA WARGA – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, memimpin peringatan Hari Veteran Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Karangsoko, Jumat (15/8/2025).

Kegiatan diawali penghormatan kepada para pahlawan, dilanjutkan dengan tabur bunga sebagai bentuk refleksi dan penghargaan atas jasa perjuangan pendahulu bangsa.

Dalam momen tersebut, wakil kepala daerah yang akrab disapa Mas Syah menyampaikan rasa terima kasih sekaligus doa bagi para veteran.

Ia berharap seluruh pejuang, baik yang telah wafat maupun yang masih hidup, mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

“Taman Makam Pahlawan ini menjadi saksi sejarah bahwa kemerdekaan bangsa bukanlah pemberian, melainkan buah dari perjuangan,” kata Mas Syah.

Ia juga menyampaikan rasa syukur saat melakukan ziarah ke makam pahlawan sembari mengenang jasa mereka.

“Alhamdulillah pada hari ini kita menziarahi makam para pahlawan, yang mana kegiatan ini mengingatkan kita bahwa kemerdekaan itu tidak diperoleh dengan cara cuma-cuma. Diperoleh dengan cara diperjuangkan, melalui darah, melalui harapan, dan sebagainya,” ujar Mas Syah.

Ia menegaskan, generasi penerus memiliki kewajiban untuk mengisi kemerdekaan, mempertahankannya, dan membawa Indonesia menjadi lebih baik.

“Semoga para veteran Indonesia, amalnya, baik yang sudah mendahului kita ataupun yang masih panjang umur, semoga diberi keberkahan baik di dunia maupun di akhirat. Dan terima kasih untuk para pejuang veteran seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasni (87), generasi penerus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Trenggalek, berharap generasi muda dapat melanjutkan perjuangan para pendahulu bangsa.

“Kami berharap generasi penerus bisa meneruskan perjuangan para pendahulu bangsa,” ucap pejuang perebutan Irian Barat tersebut.

Kasni mengungkapkan, saat ini tidak ada lagi pejuang kemerdekaan yang tergabung di LVRI Trenggalek.

Yang tersisa adalah para pejuang penerus, seperti veteran Timor-Timor, Saroja, Irian Barat, dan lainnya.

Menceritakan pengalamannya, Kasni mengingat masa perjuangan perebutan Irian Barat di era Presiden Soekarno.

“Waktu itu Presidennya Soekarno dan Menteri Luar Negerinya Subandrio. Karena menteri luar negerinya berhasil rundingan untuk Irian Barat, maka Irian Barat dikembalikan ke Indonesia,” kenangnya. (Lia)