Netrawarga.com – Wisata Trenggalek memiliki jalur pendakian Gunung Sengunglung baru yang terletak di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko.
Jalur pendakian tersebut merupakan jalur pendakian Gunung Sengunglung yang terletak di Desa Wisata Sumberbening.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, pembukaan jalur pendakian Gunung Sengunglung diinisiasi oleh Pemerintah Desa.
Selain itu, dalam proses pembukaan jalur pendakian Gunung Sengunglung juga Darwis yang menggandeng komunitas sekitar.
Kondisi Jalur Pendakian Gunung Sengunglung
Adapun panjang dari jalur pendakian Gunung Sengunglung tidak mencapai lima kilometer (km).
“Panjangnya kurang lebih 4,5 KM jadi dari mulai basecamp sampai ke puncak nah ketinggian puncaknya sekitar 1.250 MDPL,” jelas Kabid Wisata, Toni Widianto.
Sedangkan jalur pendakian Gunung Sengunglung memiliki empat pos pendakian.
“Kalau untuk jalurnya itu berbeda dengan jalur Pule. Karena jalur pendakian via Sumberbening ini vegetasinya relatif lebih tertutup,” ungkapnya.
Sedangkan untuk jalur pendakian relatif lebih landai ketimbang jalur pendakian pada umumnya.
“Hanya saja di antara pos 1 sampai ke pos 2 itu memiliki jalur yang sedikit menanjak. Sehingga jalur tersebut diberi nama Tanjakan Asu karena memang lumayan berat untuk melewati jalur tersebut,” paparnya.
Waktu Tempuh Jalur Pendakian Gunung Sengunglung
Waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak Gunung Sengunglung relatif singkat dan memungkinkan pendaki untuk tek-tokan (naik dan turun langsung).
“Untuk waktu tergantung kemampuan dan masing-masing pendaki. Kemarin kurang lebih sekitar empat jam untuk naik-turun, tapi normalnya sekitar tiga jam,” ucapnya.
Sedangkan, untuk lokasi camp di jalur pendakian Gunung Sengunglung hingga saat ini masih belum ditata.
“Lokasi camp saat ini belum ada, karena bisa langsung turun, Tapi rencana akan dibuatkan dan saya minta tidak terlalu mendekati puncak,karena anginnya kencang,” katanya.
Daya Tarik Jalur Pendakian Gunung Sengunglung
Salah satu yang menjadi daya tarik dari jalur pendakian ini adalah kondisi vegetasinya yang masih tertutup rapat yang membuat kesan alami bagi para pendaki.
“Selain itu juga ada jurug dengan ketinggian 15 sampai 20 meter. Jurug Petuk letaknya hanya sekitar 150 sampai 200 meter dari jalur utama,” pungkasnya.
Selain itu untuk menjaga kelestarian alam di jalur tersebut pihak Disparbud Trenggalek juga sudah melakukan komunikasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
Jadi Kami Ingin memetakan spot-spot satwa liar yang ada di kawasan hutan Trenggalek untuk juga dijadikan salah satu produk pengamatan satwa liar,” tuturnya.
Untuk menikmati pendakian melalui jalur tersebut pendaki hanya perlu merokok gocek sebesar Rp 5.000.
Pesan dan Harapan Disparbud Trenggalek
Di sisi lain, Kepala Disparbud juga menyampaikan bahwa jalur pendakian ini harus tetap menjaga kelestarian alam.
“Jadi pendaki atau wisatawan harus memang betul-betul menjaga keberlangsungan atau kelestarian alam yang ada di Gunung Sengunglung,” jelas Kepala Disparbud Trenggalek, Sunyoto.
Ketika ditanya terkait peminat jalur pendakian di Trenggalek, Disparbud menyampaikan bahwa hingga saat ini mulai berkembang.
“Untuk peminatnya sudah mulai berkembang. Tapi saya yakin dengan kemarin diawali beberapa jalur pendakian di pulau yang sudah sempat viral, saya yakin bisa lebih berkembang,” tegasnya.***