Kunjungan Perpustakaan dan Indeks Literasi Trenggalek Berbanding Terbalik

Kunjungan Perpustakaan dan Indeks Literasi Trenggalek Berbanding Terbalik
Kunjungan Perpustakaan dan Indeks Literasi Trenggalek Berbanding Terbalik

NETRA WARGA – Tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Trenggalek terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Namun, indeks literasi justru menunjukkan grafik tidak konsisten, bahkan menurun pada 2024.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Trenggalek, Catur Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa indeks kegemaran membaca naik stabil dari 66,8 ke 66,9 hingga terakhir mencapai 74.

Sebaliknya, indeks literasi sempat naik pada 2023, lalu turun pada 2024.

“Pada 2022 ke 2023 indeks literasi meningkat, tapi dari 2023 ke 2024 justru turun,” ujar Catur, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, penurunan tersebut bukan berarti masyarakat makin malas membaca.

Melainkan karena adanya perubahan indikator penilaian dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

“Kami di daerah hanya mengumpulkan data, sementara pusat yang menentukan metodologi penelitian,” jelasnya.

Kolaborasi dan Transformasi Digital

Kunjungan Perpustakaan Trenggalek 2025 Tembus 24 Ribu

Catur menyadari keterbatasan pengelolaan perpustakaan di daerah, sehingga Pemkab Trenggalek mengandalkan strategi kolaborasi dengan sekolah dasar, SMP, hingga pemerintah desa.

“Kami melibatkan sekolah dan desa untuk membangun perpustakaan. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah mengakses bacaan,” katanya.

Selain itu, Dinas Perpustakaan juga gencar mendorong transformasi digital lewat aplikasi pustaka elektronik.

Upaya ini dilakukan agar generasi muda yang akrab dengan teknologi tetap gemar membaca.

“Kami arahkan masyarakat untuk jadi anggota perpustakaan kabupaten, provinsi, sekaligus nasional,” tambahnya.

Saat ini, perpustakaan kabupaten memiliki 1.000 e-book dan 30 ribu buku manual, sementara perpustakaan provinsi menyediakan lebih dari 50 ribu judul.

Adapun Perpusnas menyajikan jutaan judul buku. “Artinya, masyarakat tidak akan kekurangan bahan bacaan,” jelas Catur.

Kunjungan Perpustakaan Terus Naik

Data kunjungan fisik mencatat tren positif. Tahun 2022 jumlah pengunjung mencapai 21 ribu, naik menjadi 27.074 pada 2023, lalu melonjak drastis hingga 49.772 pada 2024.

“Kalau tingkat kunjungan alhamdulillah terus meningkat,” ungkap Catur.

Mayoritas pengunjung mencari buku pengetahuan yang tidak tersedia di sekolah.

Karena itu, Dinas Perpustakaan memfasilitasi peminjaman buku ke sekolah-sekolah untuk mendukung kurikulum.

“Kami sedang merintis pengadaan bahan pustaka di tingkat sekolah. Sambil menunggu, kami fasilitasi peminjaman buku,” tandasnya.

Meski kunjungan dan minat baca terus naik, fluktuasi indeks literasi masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemkab Trenggalek.

Sebab, literasi bukan sekadar membaca, melainkan juga kemampuan menganalisis, memahami, dan mengaitkan bacaan dengan kehidupan sehari-hari.