Netrawarga.com – Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Trenggalek mengecam keras tindakan perusakan yang terjadi di Polsek Watulimo oleh ratusan pesilat.
Pihaknya menegaskan mendukung penuh upaya kepolisian dalam menegakkan hukum terhadap para pelaku.
“Terkait dengan itu, kami dari organisasi Pagar Nusa secara resmi tidak ada kaitan dengan aksi tersebut. Itu adalah tindakan pribadi, dan kami mengecam keras tindakan seperti itu, siapa pun pelakunya,” tegas Ketua IPSNU Trenggalek, Amin Tohari, saat ditemui di Polres Trenggalek.
Amin menyayangkan tindakan anarkis tersebut yang merusak fasilitas institusi negara. Ia juga memastikan bahwa organisasi tidak pernah menginstruksikan pengumpulan massa atau aksi unjuk rasa di Polsek Watulimo.
Bahkan, pengurus Pagar Nusa setempat baru mengetahui insiden tersebut pada malam hari dan langsung mencoba meredam situasi. “Ketika kami tiba di lokasi, massa sudah tidak kondusif,” jelas Amin.
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa anggota Pagar Nusa terlibat dalam aksi tersebut, namun mayoritas massa berasal dari luar Trenggalek. “Sebagian besar yang hadir berasal dari luar kabupaten, luar Watulimo,” tambahnya.
Pagar Nusa dan Kera Sakti Dukung Penegakan Hukum

Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, menyampaikan bahwa pimpinan IPSNU Pagar Nusa dan IKSPI Kera Sakti mendukung penuh proses hukum terhadap kasus tersebut.
“Kami sudah bertemu dengan pimpinan kedua organisasi. Alhamdulillah responsnya sangat baik, mereka mendukung penegakan hukum dan sepakat untuk mengimbau anggotanya agar tidak melakukan aksi anarkisme,” ungkap Indra.
Di sisi lain, Ketua IKSPI Kera Sakti Cabang Trenggalek, Arif Wibisono, belum dapat memberikan pernyataan resmi karena kondisi kesehatannya belum pulih.
Sebelumnya, pada Senin (20/1/2025) malam hingga Selasa (21/1/2025) dini hari, ratusan anggota perguruan silat mendatangi Polsek Watulimo untuk menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan terkait kasus kekerasan. Penolakan dari pihak kepolisian memicu aksi anarkis berupa pelemparan batu yang merusak kaca, genting, dan pagar Polsek Watulimo. Dalam insiden tersebut, tiga anggota polisi terluka akibat lemparan batu. ***












