NETRA WARGA – Pemerintah Kabupaten Trenggalek berencana membangun akses jalan baru yang menghubungkan Jalan Soekarno Hatta ke RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Proyek strategis tersebut ditargetkan mulai dikerjakan pada tahun 2026 dengan nilai anggaran sekitar Rp20 miliar.
Jalur baru ini akan dibangun dari simpang tiga Hotel Widowati ke arah barat, menembus area persawahan hingga sampai di kawasan RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Jika proyek ini terealisasi, titik tersebut akan berubah menjadi simpang empat dengan jalur lebih luas dan lancar.
Proyek Dimulai 2026, Gunakan Dana Pinjaman Daerah
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Anjang Purwoko, menyampaikan bahwa pembangunan akses jalan ini akan dibiayai melalui dana pinjaman daerah.
“Proses pembebasan lahan untuk proyek tersebut memang sedang berlangsung. Kita siapkan dokumen perlengkapan, harapannya semua persyaratan bisa selesai akhir tahun ini dan pembayarannya di awal tahun depan,” ujar Anjang, Senin (6/10/2025).
Anjang menjelaskan, lahan yang digunakan untuk jalan sebagian merupakan aset milik Pemkab Trenggalek, namun sebagian lainnya milik warga, sehingga pemerintah tetap menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan secara adil dan transparan.
Desain Jalan Dua Jalur Lengkap dengan Median
Dalam rancangan awal, akses jalan baru menuju RSUD dr Soedomo akan dibangun dua jalur dengan median di tengahnya untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas.
“Harapannya bisa menjadi akses utama ke rumah sakit, karena selama ini jalan eksisting, yakni Jalan dr Soetomo, cukup ramai terutama saat jam masuk dan pulang sekolah di SMPN 1 Trenggalek. Akibatnya, akses ambulans sering terhambat,” lanjutnya.
Diharapkan Rampung dan Segera Berfungsi
Proyek akses jalan baru ini ditargetkan selesai pada tahun 2026, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam mempercepat pelayanan kesehatan ke RSUD dr Soedomo.
Karena menggunakan dana pinjaman, Anjang menekankan pentingnya penyelesaian proyek dalam satu tahun anggaran agar proses administrasi dan pelaporan keuangan dapat berjalan lebih efisien.
“Target kami, proyek rampung dan langsung bisa digunakan agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” pungkasnya.