NETRA WARGA – Gelombang demonstrasi di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya hingga Kediri berujung kericuhan.
Tak hanya merusak fasilitas publik, peristiwa tersebut juga menelan korban jiwa, termasuk kebakaran gedung DPRD di Makassar.
Situasi ini turut menjadi perhatian serius DPRD Trenggalek.
Pimpinan dewan bersama fraksi dan komisi menggelar rapat internal untuk menyusun langkah antisipasi bila gejolak meluas hingga ke daerah.
Kegiatan Kedewanan Dihentikan Sementara
Sekretaris DPRD Trenggalek, Mohtarom, menyampaikan hasil rapat memutuskan penghentian sementara sejumlah agenda kedewanan yang dinilai berpotensi memicu ketersinggungan masyarakat.
“Sudah diantisipasi berdasarkan rapat pimpinan DPRD dengan ketua fraksi dan komisi. Diputuskan menghentikan sementara kegiatan seperti kunjungan kerja dan perjalanan dinas,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).
Ia menegaskan, meski kunjungan kerja dan perjalanan dinas dihentikan, agenda kedewanan berupa rapat kerja tetap berjalan sesuai jadwal.
Pengamanan Dokumen dan Aset Dewan
Selain itu, DPRD Trenggalek juga memperketat pengamanan internal.
Sejumlah dokumen penting, termasuk SPJ 2025 yang belum diaudit, serta perangkat kerja berupa laptop hingga kendaraan dinas diamankan.
“Pengamanan sudah dilakukan sejak Sabtu (30/08/2025) malam. Kendaraan roda dua dan empat dipindahkan ke lokasi lain,” jelas Mohtarom.
Langkah antisipasi lainnya adalah menyiapkan jalur evakuasi melalui pintu belakang gedung DPRD jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Aktivitas Legislatif Tetap Berjalan
Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menegaskan bahwa meski ada pembatasan kegiatan, aktivitas legislatif tetap berlangsung.
“Agenda pekan ini tetap, termasuk rapat komisi membahas raperda usulan DPRD,” terangnya melalui pesan singkat.
Kebijakan ini disebut menjadi langkah preventif DPRD Trenggalek untuk menjaga kondusivitas wilayah di tengah situasi nasional yang tengah bergejolak.












