TULUNGAGUNG | NETRA WARGA – Peta wilayah rawan bencana di Kabupaten Tulungagung tahun 2025 mengalami perubahan signifikan.
Hal ini berdasarkan hasil pemetaan terbaru yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, menyusul kondisi cuaca ekstrem yang melanda beberapa waktu terakhir.
Kepala BPBD Tulungagung, Robinson Pasarean Nadeak, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana, terutama untuk menghadapi potensi bencana di musim penghujan tahun ini.
“Pemetaan dimulai dari wilayah Tulungagung bagian barat, dan hasilnya wilayah tersebut masuk kategori rentan tanah longsor,” ujar Robinson, Sabtu (11/10/2025).
Tulungagung Selatan Rawan Banjir dan Longsor
Menurut hasil pemantauan BPBD sepanjang 2025, wilayah selatan Tulungagung menjadi area paling rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.
Karakteristik wilayah berbukit serta curah hujan tinggi membuat kawasan ini masuk kategori merah dalam peta rawan bencana.
“Sesuai hasil pemantauan selama 2025, wilayah Tulungagung selatan menjadi area rawan banjir disertai tanah longsor,” jelas Robinson.
Ia menambahkan, wilayah bagian timur Tulungagung kini juga masuk dalam zona rawan angin puting beliung.
Pergeseran ini merupakan hasil pengamatan terhadap pola cuaca yang berubah dibandingkan tahun sebelumnya.
Angin Puting Beliung Kini Ancam Bagian Timur
Robinson menjelaskan, sebelumnya fenomena angin puting beliung banyak terjadi di kawasan selatan.
Namun, pada tahun ini, intensitas kejadian justru meningkat di wilayah timur Kabupaten Tulungagung.
“Area rawan angin puting beliung sebelumnya terjadi di wilayah Tulungagung selatan, namun pada 2025 ini sedikit bergeser ke wilayah bagian timur,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.
“Upaya mitigasi adalah melalui imbauan, mengingat bencana alam datangnya tidak bisa diduga dan hanya bisa diprediksi,” lanjut Robinson.
Sepanjang 2025, Bencana Terjadi Belasan Kali
Berdasarkan catatan BPBD, sepanjang tahun 2025 Tulungagung telah mengalami tujuh kali kejadian angin puting beliung, tujuh kali tanah longsor, dan belasan kali banjir.
Kerugian material akibat berbagai bencana tersebut disebut sudah tidak terhitung jumlahnya, meskipun BPBD terus berupaya memperkuat kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini di wilayah-wilayah terdampak.
Pemerintah daerah berharap hasil pemetaan terbaru ini dapat menjadi dasar langkah mitigasi dan penataan ulang infrastruktur agar dampak bencana bisa diminimalisir.












