Trenggalek Kondusif Pasca Kerusuhan Pesilat di Polsek Watulimo

Trenggalek Kondusif Pasca Kerusuhan Pesilat di Polsek Watulimo
Trenggalek Kondusif Pasca Kerusuhan Pesilat di Polsek Watulimo

Netrawarga.com – Setelah kerusuhan pesilat yang terjadi di Polsek Watulimo, Kabupaten Trenggalek, awal pekan lalu, situasi di wilayah tersebut kini telah dipastikan aman dan kondusif.

Meski demikian, sejumlah personel Brimob Polda Jawa Timur masih disiagakan di kawasan Watulimo dan beberapa titik rawan lainnya untuk memastikan keamanan tetap terjaga.

“Meskipun kondisi telah kondusif, kami tetap waspada. Patroli rutin terus kami lakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, Jumat (24/1/2025).

Untuk meredam gejolak, pihak kepolisian menjalin komunikasi intensif dengan tokoh agama, masyarakat, serta pimpinan perguruan silat.

Langkah ini dilakukan agar seluruh pesilat yang merupakan anggota perguruan dapat menjaga keamanan dan ketertiban di Trenggalek.

“Kami melakukan pendekatan kepada tokoh agama, masyarakat, dan pimpinan perguruan silat, meminta mereka mengimbau anggotanya agar tetap menjaga situasi yang kondusif,” tambah Indra.

Sembilan Orang Pesilat Diamankan, Termasuk Otak Perusakan

8 Pesilat Jadi Tersangka Pengerusakan Polsek Watulimo Kini Ditahan di Polda Jatim

Sebelumnya, tim gabungan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan Polres Trenggalek berhasil mengamankan sembilan orang terkait insiden perusakan Polsek Watulimo. Dari jumlah tersebut, delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jatim.

“Delapan orang pelaku telah ditahan, dan hari ini kami kembali mengamankan satu orang lagi yang diduga sebagai aktor intelektual atau otak penggerak massa,” ungkap Indra.

Menurut Kapolres, para pelaku memiliki peran yang beragam dalam kerusuhan tersebut. Beberapa di antaranya bertindak sebagai provokator, menghasut massa, hingga melakukan pelemparan batu yang menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas Polsek.

“Kasus ini masih kami kembangkan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain,” jelas Indra.

Penanganan kasus penyerangan Polsek Watulimo kini diambil alih langsung oleh Ditreskrimum Polda Jatim untuk proses hukum lebih lanjut. “Betul, penanganan kasus ini kini berada di bawah kendali Polda Jatim,” tambahnya.

Pada insiden yang terjadi Selasa (21/1/2025) malam tersebut, ratusan massa yang merupakan anggota perguruan silat menggeruduk Polsek Watulimo untuk menuntut pembebasan rekan mereka yang terjerat kasus kekerasan.

Aksi yang awalnya berupa unjuk rasa berubah menjadi amukan pesilat yang anarkis setelah permintaan mereka ditolak.

Massa melempari kantor polisi dengan batu, menyebabkan kerusakan pada kaca, genting, dan pagar. Tiga anggota polisi juga mengalami luka akibat lemparan batu tersebut.***