NETRA WARGA – Sebelum anak-anak sibuk dengan Mobile Legends atau Free Fire, ada satu permainan legendaris yang bikin mereka keringetan tapi bahagia, gobak sodor.
Permainan ini sederhana, cuma butuh lapangan tanah dan beberapa garis kapur, tapi jangan salah—tantangannya bisa bikin jantung berdebar lebih kencang daripada push rank di game online.
Aturan Sederhana, Deg-degan Luar Biasa
Gobak sodor dimainkan oleh dua kelompok. Satu jadi penjaga, satunya lagi jadi penyerang.
Tugas penyerang sederhana: melewati garis pertahanan lawan, bolak-balik, lalu kembali ke garis awal.
Kedengarannya gampang, tapi kenyataannya bikin ngos-ngosan.
Para penjaga siap menghadang di setiap garis, tangan mereka seperti radar, siap menyentuh siapa pun yang berani melintas.
Kalau kena sentuh, wassalam—langsung dianggap mati.
Filosofi Kebersamaan dan Strategi
Meski terlihat cuma lari-larian, gobak sodor mengajarkan banyak hal.
Ada strategi, kerja sama, dan kecepatan berpikir. Tim penyerang harus pintar mengatur gerakan, sedangkan tim penjaga harus kompak supaya tidak ada celah.
Permainan ini juga melatih keberanian. Rasanya luar biasa menegangkan saat harus melewati penjaga yang siap menyergap.
Mirip sensasi kabur dari patroli ronda waktu main petak umpet malam-malam.
Gobak Sodor: Hiburan Sehat Murah Meriah
Dulu, gobak sodor jadi primadona di sore hari. Setelah pulang sekolah, anak-anak langsung menggambar garis di tanah dengan kapur atau batu bata bekas.
Tidak ada biaya, tidak ada kuota internet, yang ada cuma keringat dan tawa.
Di banyak desa, gobak sodor juga dimainkan saat acara Agustusan.
Sorak-sorai penonton bikin suasana makin meriah, seolah-olah yang main sedang bertanding di Olimpiade.
Jangan Hilang Meski Tergusur oleh Gadget
Sayangnya, gobak sodor kini makin jarang terlihat. Anak-anak lebih betah duduk di rumah dengan gawai di tangan.
Lapangan tempat biasa bermain pun banyak yang sudah berubah jadi rumah atau jalan.
Namun, di beberapa komunitas, gobak sodor mulai dihidupkan lagi, terutama saat festival budaya atau lomba Agustusan.
Bukan sekadar permainan, tapi juga cara mengenalkan warisan ini pada generasi muda.
Gobak sodor adalah bukti bahwa kebahagiaan tidak harus mahal.
Ia mengajarkan kebersamaan, strategi, dan keberanian, sekaligus jadi hiburan yang sehat.
Jadi, kalau nanti ada kesempatan, ajak anak-anak atau keponakan main gobak sodor.
Siapa tahu mereka akan ketagihan, dan sadar bahwa game paling seru kadang tidak butuh kuota, cukup garis kapur dan tawa bareng teman. (Lia)












